Banyak publisher pemula yang mulai menghasilkan uang dari internet lewat Google AdSense bertanya-tanya: “Kenapa penghasilan dari blog saya kecil, padahal trafiknya lumayan?” Sementara itu, di sisi lain, mereka mendengar cerita dari developer aplikasi Android yang menghasilkan lebih besar dari AdMob, bahkan dengan jumlah pengguna yang tidak sebanyak trafik blog. Apa sebenarnya penyebabnya?
Berikut ini beberapa alasan utama mengapa pendapatan AdSense dari blog cenderung lebih rendah dibandingkan AdMob dari aplikasi Android:
1. Perilaku Pengguna: Interaksi Lebih Intensif di Aplikasi
Pengguna aplikasi biasanya lebih fokus dan aktif saat menggunakan aplikasi di smartphone mereka. Mereka lebih sering membuka aplikasi berulang kali dalam sehari, dan iklan sering kali muncul secara alami sebagai bagian dari alur penggunaan (misalnya saat berpindah menu atau menunggu loading).
Sementara itu, di blog atau website, pengguna biasanya hanya berkunjung sesekali, membaca satu artikel, lalu pergi. Hal ini mengurangi peluang untuk menampilkan lebih banyak iklan dan mendapatkan klik.
2. Format Iklan yang Lebih Menarik di AdMob
AdMob memungkinkan penggunaan berbagai format iklan yang lebih mengganggu tapi juga lebih menguntungkan, seperti:
- Iklan interstitial (layar penuh)
- Iklan rewarded (iklan dengan imbalan)
- Iklan native yang terintegrasi dengan tampilan aplikasi
Format-format ini punya CTR (Click Through Rate) dan eCPM (effective Cost Per Mille) yang jauh lebih tinggi daripada iklan banner atau native di situs web.
3. Persaingan dan CPM Iklan di Platform Web Lebih Rendah
Di dunia web, persaingan publisher sangat tinggi. Ada jutaan blog dan website yang memasang AdSense, sehingga banyak iklan dibayar sangat murah. CPM di situs web bisa serendah $0.1 – $1 tergantung niche dan negara pengunjung.
Sementara itu, di aplikasi Android, terutama yang punya target pengguna dari negara-negara dengan daya beli tinggi, CPM bisa jauh lebih tinggi, bisa mencapai $5 – $20 atau lebih, apalagi jika menggunakan rewarded ads.
4. Penggunaan AdBlock di Web
Banyak pengguna desktop dan mobile browser menggunakan AdBlock, yang membuat iklan tidak tampil sama sekali. Artinya, meskipun kamu punya 10.000 pageview, bisa jadi hanya 6.000 yang benar-benar melihat iklan.
Di aplikasi Android, AdBlock sulit diterapkan secara umum. Artinya, iklan lebih pasti muncul dan tercatat sebagai tayangan (impression).
5. Durasi Kunjungan dan Pageview per Session Lebih Rendah di Web
Di blog/web, pengunjung biasanya membaca satu halaman, lalu keluar. Rata-rata pageview per session hanya 1–2 halaman.
Di aplikasi, pengguna bisa membuka puluhan halaman dalam satu sesi (misalnya dalam aplikasi berita atau game), sehingga iklan lebih banyak ditampilkan.
6. Monetisasi Blog Butuh Optimasi Tambahan
AdSense di web cenderung pasif, kecuali kamu:
- Fokus ke niche dengan nilai iklan tinggi (misalnya finansial, asuransi, teknologi)
- Meningkatkan SEO dan durasi kunjungan
- Menggunakan unit iklan yang optimal (misalnya in-article, anchor ad)
- Memadukan dengan metode monetisasi lain (affiliate, jual produk, dsb)
Tanpa optimasi seperti ini, pendapatan akan jauh lebih kecil dibandingkan potensi yang dimiliki aplikasi Android.
Kesimpulan
Pendapatan AdSense dari website memang secara alami cenderung lebih kecil dibandingkan AdMob di aplikasi Android, karena perbedaan perilaku pengguna, format iklan, serta lingkungan kompetisi. Namun, ini bukan berarti blog tidak bisa menghasilkan besar — dengan niche yang tepat, strategi konten yang kuat, dan kombinasi monetisasi, blog tetap punya potensi besar.
Jika kamu saat ini mengandalkan blog untuk pendapatan, mungkin saatnya mulai bereksperimen juga dengan aplikasi Android. Bahkan aplikasi sederhana yang hanya menampilkan konten blog kamu dalam bentuk WebView bisa jadi awal yang baik untuk mulai masuk ke dunia AdMob.