Dalam dunia 3D modeling, ada berbagai pendekatan yang bisa dipakai untuk membuat objek dan lingkungan digital. Dua pendekatan yang sering digunakan — terutama dalam pengembangan game dan visualisasi arsitektur — adalah modular modeling dan procedural modeling. Meskipun sama-sama bertujuan menciptakan model 3D, keduanya punya metode kerja yang berbeda dan cocok untuk kebutuhan yang berbeda pula.
Apa Itu Modular Modeling?
Modular modeling adalah pendekatan di mana kita membuat potongan-potongan model 3D secara terpisah (modul) yang kemudian bisa digabung-gabungkan untuk membentuk struktur atau lingkungan yang lebih kompleks.
Contoh gampangnya: kamu bikin satu dinding, satu pintu, dan satu jendela sebagai modul. Lalu modul-modul itu kamu susun berulang-ulang untuk bikin rumah, jalanan kota, atau dungeon dalam game.
Kelebihan modular modeling:
- Efisien untuk proyek besar. Satu modul bisa dipakai berkali-kali.
- Konsistensi visual. Karena elemen yang digunakan berulang, tampilan dunia jadi seragam dan rapi.
- Cepat di-render. Karena reuse asset, lebih ringan untuk game engine.
Kekurangannya:
- Butuh perencanaan awal. Harus dirancang dari awal agar semua modul pas satu sama lain.
- Kurang variasi. Kalau terlalu banyak pengulangan, bisa terasa monoton atau “terlalu simetris”.
Apa Itu Procedural Modeling?
Procedural modeling adalah teknik membuat model 3D menggunakan aturan matematika atau algoritma. Objek dibuat secara otomatis oleh sistem, biasanya dengan mengatur parameter tertentu.
Contohnya: kamu bikin satu kota dengan memasukkan parameter seperti jumlah gedung, tinggi maksimum, lebar jalan, dan lainnya. Maka software-nya akan menghasilkan kota secara otomatis berdasarkan parameter itu.
Kelebihan procedural modeling:
- Cepat bikin skala besar. Cocok untuk bikin hutan, pegunungan, atau kota besar tanpa harus modeling manual satu per satu.
- Variasi tak terbatas. Setiap hasil bisa unik tergantung parameter dan seed.
- Bisa di-random. Cocok buat dunia open world atau game survival yang selalu berubah.
Kekurangannya:
- Kurang kontrol detail. Susah bikin desain yang sangat spesifik atau artistik.
- Bisa rumit. Butuh pemahaman tentang script, node system, atau bahasa pemrograman tertentu.
Jadi, Pilih Modular atau Procedural?
Jawabannya tergantung kebutuhan proyek kamu:
- Kalau kamu butuh kontrol penuh atas desain dan ingin reuse asset untuk efisiensi, modular modeling adalah pilihan tepat.
- Tapi kalau kamu butuh membangun lingkungan besar dan dinamis dengan cepat, procedural modeling akan sangat membantu.
Penutup
Modular dan procedural modeling bukanlah dua pendekatan yang harus dipilih salah satu. Banyak proyek besar — seperti game AAA — justru menggabungkan keduanya. Modular untuk struktur utama yang presisi, procedural untuk mengisi detail dan variasi.
Intinya, kenali dulu kebutuhan dan skala proyekmu, lalu gunakan pendekatan yang paling pas. Bisa saja kamu mulai secara modular, lalu tambahkan sentuhan procedural untuk menciptakan dunia yang lebih hidup.